Judul : Miss Pesimis Penulis : aliaZalea Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Januari 2010 Halaman : 272 Rating : 2-stars The fi...
Judul : Miss Pesimis
Penulis : aliaZalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Januari 2010
Halaman : 272
Rating : 2-stars
The first book of aliaZalea I read.
Berkisah tentang Adri (dipanggil Didi oleh beberapa orang), wanita yang belum juga menikah di usianya yang sudah kepala tiga. Sebenarnya dia sudah pernah dilamar, tapi ditolaknya. Baron, lelaki yang sudah disukainya sejak SMP, masih saja tinggal di hatinya. Dan ia tak bisa begitu saja melupakannya, walaupun sudah lima belas tahun lamanya ia tak berjumpa dengan Baron.
Di tempat kerjanya yang baru, ia bertemu dengan Ervin. Lelaki yang menurutnya memiliki wajah layaknya Dewa Yunani. Pada awalnya Ervin terlihat cool, tapi belakangan ketahuan sifat aslinya yang agak gila, dan care. Dan, yup, playboy. Adri menganggapnya sebagai teman dekat, begitu juga yang ia pikirkan atas perasaan Ervin terhadapnya.
Hingga akhirnya Adri bertemu dengan Baron yang telah bertunangan dengan Olivia, teman SMP mereka juga.
Dalam pertemuan yang sangat tak diduga, Adri, Ervin, dan Baron bertemu. Ervin ternyata juga mengenal Baron yang merupakan teman SMA-nya. Timbul percikan api cemburu dan, ya, masalah muncul mulai dari sini. Masalah kian meruncing ketika Baron berkata:
“Kalau aku tinggalin Olivia, apa kamu mau sama aku?”
Apa yang bisa kita harapkan dari sebuah novel metropop? Hiburan. Ya, benar, hiburan. Dan hanya hiburan yang mungkin bisa kita dapat dari novel jenis ini. Miss Pesimis, menurutku, memang hanya berusaha menampilkan hiburan untuk pembacanya.
Konfliknya sangat "apa banget", menurutku. Konflik dasar --yang membuat novel ini tercipta-- yaitu Adri yang masih memikirkan Baron, teman masa SMP yang notabene sudah tidak ditemuinya selama lima belas tahun sampai berhasil merusak kisah cinta Adri dengan lelaki yang bahkan sudah melamarnya, sungguh ganjil. Itu cinta? Mungkin hanya obsesi atas ketidakpuasan cinta di masa lalu? Entahlah. Yang jelas konflik dasarnya agak ganjil.
Dan ngeselin. Ya nggak sih?
Pergaulan yang tersurat dalam novel ini menurutku sangat Oh-Tuhan-Apa-Ini. Aku belum pernah membaca karya aliaZalea sebelumnya, jadi aku juga belum terlalu paham apakah yang akan aku sebutkan ini merupakan salah satu ciri khasnya, tapi yang jelas adalah sang penulis menuliskan adegan ciuman, pegang-pegangan dada dan buka-bukaan baju dengan jelas. Demikian pula ia menuliskan banyak hal yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran dengan…
Oke, mungkin ini memang ciri khas penulis. Aku hanya ingin mengingatkan, jika kamu belum cukup kuat untuk membaca adegan-adegan semacam ini, silakan tunda untuk membacanya. Tunggu sampai kamu lebih siap lahir dan batin.
Bagian awal sangat membosankan. Hampir aja kena skip, tapi untunglah aku membatalkan niatku, karena ternyata endingnya bagus. Romantis. Aku suka cara aliaZalea mengolah endingnya. Andai saja ia setotal itu sejak awal novel ini.
Memang terkadang, mutiara itu harus diemut-emut dulu sama kerang yang tertimbun pasir lautan. Ya kan? (eh)
Satu bintang untuk isi novelnya, dan bonus satu untuk cara penulis mengakhiri karyanya.
**edit**
Dan aku baru saja membaca Blind Date.
Ternyata kedua novel ini saling berhubungan. Jika Miss Pesimis berkisah tentang Adri (atau Didi), Blind Date berkisah tentang Titania, kakak perempuan Adri.
Baca review Blind Date.
![]() |
cover lama |
COMMENTS