Judul: Simon Vs The Homosapiens Agenda Penulis: Becky Albertalli Penerjemah: Brigida Ruri Penebit: Spring ISBN13: 9786026044303 Tanggal ter...
Judul: Simon Vs The Homosapiens Agenda
Penulis: Becky Albertalli
Penerjemah: Brigida Ruri
Penebit: Spring
ISBN13: 9786026044303
Tanggal terbt: 6 Jariari 2017
Tanggal baca: 6-7 Februari 2017
Jumlah halaman: 322
"Tapi aku capek mencoba terbuka. Semua yang sudah kulakukan adalah menjadi terbuka. Aku mencoba tidak berubah, tapi aku terus berubah, di setiap langkah kecilku." -hal. 62-
Semua berawal dari sebuah post di akun Tumblr Creeksecrets. Simon penasaran tentang siapa penulis post tersebut. Hingga ia memberikan alamat surelnya, dan setelah seminggu yang panjang, penulis post itu menghubunginya. Blue, penulis post itu menyebut dirinya sendiri, akhirnya menjadi teman berkirim surel dengan Simon. Blue ada di sekolah yang sama dengan Simon, tentu saja, namun mereka tidak pernah saling mengetahui identitas asli masing-masing.
Tebakanmu benar. Mereka berdua gay. Dan setelah korespondensi panjang lewat surel, mereka saling tertarik.
Tertarik pada orang yang belum pernah kamu temui dan tidak kamu ketahui identitasnya? Ya, itu terjadi pada mereka.
Namun hari itu datang: hari di mana Simon lupa keluar dari akun surelnya dan Martin membaca serta mengambil screenshot percakapannya dengan Blue. Martin, yang ternyata menyukai Abby, teman dekat Simon. Martin pun memeras Simon: Simon harus membantu Martin mendekati Abby, atau seluruh dunia akan tahu tentang orientasi seksual Simon.
Dan Blue.
Benar, Simon merasa diperas oleh Martin yang caranya mendekati Abby bahkan sangat mengerikan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika membaca sinopsis di sampul belakang buku ini, fokusku tertuju pada dua kata: gay dan SMA.
Maksudku, sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir yang tengah berjuang setengah mati biar nggak harus bayar uang kuliah semester sembilan, aku sudah cukup lama melewatkan masa-masa membaca novel dengan tokoh utama siswa SMA. Bukan karena aku sudah merasa terlalu tua untuk itu (walaupun... iya juga sih.), namun karena aku merasa cerita cinta SMA cenderung gitu-gitu aja. Tokoh dengan rentang usia sekian belas tahun pada dasarnya memiliki formula yang sama: cinta (dan obsesi tertentu untuk mendapatkan orang yang dicintainya), kehidupan tokoh utama dengan sahabat-sahabatnya, dan masalah biasa saja yang akan jadi 10 kali lebih rumit jika tokoh itu yang menjalaninya.
Namun, cerita siswa SMA ini tetap menarik untuk dibaca, bagaimanapun temanya standar. Fresh, mudah diikuti, entertaining.
Dan yang membuat cerita ini apik ketika dibawakan oleh Becky Albertalli adalah karena ia mengajak pembaca mengikuti cerita ini lewat sudut pandang Simon.
Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang favoritku sepanjang masa, di mana dengan sudut pandang ini, karakter utama terasa sangat hidup. Aku suka Simon yang cuek, tetap bodo amat walaupun mengalami hal-hal aneh sepanjang cerita. Tadinya aku pikir Simon akan pusing tujuh keliling dan mengeluh panjang lebar begitu berurusan dengan Martin, tapi, hai, dia menanggapinya dengan cara yang menurutku cool. Aku suka cowok cool, tipe pacar idaman banget. Tapi sayangnya dia gay ya?
Dan, ya, Simon yang cool dan sebagainya ini memang gay. Itulah mengapa novel ini berbeda dan aku tertarik untuk membacanya. Dia menyadari orientasinya ini setelah beberapa kali pacaran, dengan cewek. Namun ia akhirnya bertemu Blue, teman laki-laki yang entah siapa dia sebenarnya, namun berhasil membuat Simon begitu terbuka tentang segala hal, termasuk kenyataan bahwa ia gay. Dan kenyataan bahwa ia tertarik pada Blue, yang sekali lagi, entah siapa dia sebenarnya.
Mereka berkomunikasi lewat surel, dan aku menyukai isi surelnya. Polos, khas remaja, dan berisi bagian dari cerita.
Pertanyaan terbesar yang perlu dijawab tentu saja adalah siapakah Blue di dunia nyata. Apakah ia orang yang selama ini dekat dengan kehidupan Simon, atau justru orang baru yang sama sekali asing? Penulis tentu saja sudah memberikan clue. Uniknya, entah ini hanya berlaku padaku atau memang memberikan efek yang sama ke banyak pembaca, aku hanya penasaran dengan identitas Blue di awal cerita. Semakin lama, aku beranggapan bahwa biarlah Blue tetap menjadi Blue.
Ngomong-ngomong soal Blue, gimana kalau kita dengerin Blue dulu?
(ngantar T.O.P pergi wamil, ceritanya. abaikan kalau kamu nggak suka Bigbang.)
(tapi, halo, siapa yang nggak suka Bigbang jika sudah mendengar penampilan livenya?)
(fangirling)
Dan, kembali lagi ke Martin, orang pertama yang mengetahui kenyataan bahwa Simon gay. Menurutku caranya memeras Simon justru kurang, eng, brengsek. Aku suka tokoh antagonis jahat, tentu saja. Tipikal penyuka sinetron emak-emak. Hahaha...
Selain soal kisah cinta, Simon Vs The Homosapiens Agenda juga menceritakan kepada pembaca tentang interaksi tokoh utama dengan teman-teman dan keluarganya. Keluarga ini bisa dibilang gila namun sangat berkarakter dan begitu mudah dicintai. Sementara sahabat-sahabat Simon, walaupun interaksi mereka tidak bisa dikatakan sebagai friendship goal atau hal-hal drama semacam itu, namun kalau pembaca mau mengamati lebih lanjut, banyak hal yang bisa diambil dari keempat orang ini.
Tentang bagaimana mengenal sahabatmu lebih dalam, misalnya.
Atau bagaimana persahabatan bukanlah sesederhana siapa yang kau beritahu dulu maka kau menganggapnya sebagai sahabat yang lebih dekat.
"Ada sebagian besar dari diriku yang sedang kuuji coba. Dan aku tidak tahu bagaimana bagian diriku berjalan selaras. Bagaimana aku harus menjalaninya. Ini seperti versi baru diriku. Aku hanya perlu seseorang yang bisa menemaiku menjalaninya." -hal. 302-
Dan soal label novel dewasa yang ada pada novel ini, tidak berarti ada adegan aneh-aneh. Hanya saja memang nggak semua tema bisa dikonsumsi oleh yang belum dewasa. Homoseksual, misalnya.
Rating: ⭐⭐⭐⭐
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPDATE
PEMENANG: NURUL ASTRI - TANGERANG
Omedetou ^^
creds: lovethispic
COMMENTS